Di
pasaran, Na-bentonit alam dikenal sebagai bentonit Wyoming dan bentonit
sintetis yang disebut brekbond 2 (Inggris) dan berkonit (Italia). Sedangkan
Ca-bentonit juga dikenal dengan produk seperti NKH, Tonsil, Galleon, dll.
Na-bentonit dipakai untuk bahan perekat, pengisi(filler), dan lumpur bor.
Penggunaan Na-bentonit untuk pengeboran sebenarnya bersaing dengan jenis
lempung lain yang telah diaktivasi. Misalnya, pada pengeboran di daerah
bergaram dan geothermal, pemakaian Na-bentonit tidak memperoleh hasil baik,
karena dapat terjadi pengendapan dan kerak-kerak akibat pengaruh cairan
elektrolit. Pemakaian yang lain adalah untuk pengecoran logam, pembuatan pellet
konsentrat besi dan logam lain, teknik sipil, sebagai bahan pemucat, katalis,
dan lain-lain.
Penggunaan
utama Ca-bentonit adalah untuk pembuatan Na-bentonit sintetis dan lempung
aktif. Selain itu, juga digunakan untuk pembersih minyak bakar, pelumas, minyak
goreng, farmasi, kimia, kertas, keramik, dan lainnya.
Ca-bentonit
untuk pembuatan Na-bentonit sintetis mempunyai lebih banyak keuntungan daripada
lemung lain, kecuali lempung asam, misalnya saat penngerusan, penyaringan dan
pengeringan. Selain itu, menghasilkan produk sampingan yaitu precipitated
calcium carbonate.
Selain
Na-bentonit dan Ca-bentonit terdapat lempung sejenis yang penggunaannya hamper
sama, yaitu: atapulgit, sepiolit, dam lempung asam.
Atapulgit
mempunyai sifat mengembang yang baik, sehingga mudah membentuk spesifikasi yang
diinginkan konsumen. Aktivasi dilakukan sama seperti terhadap Ca-bentonit atau
lempung asam.
Lapangan
penggunannya adalah sebagai bahan penyerap dan penjernih di Industri minyak
goreng dan penyulingan minyak bumi, bahan pembuatan wol mineral, pembersih
lemak, bahan obat-obatan, cat, keramik, campuran semen, bahan pengisi di
industry kertas, dan bahan lumpur bor.
Atapulgit
digunakan sebagai lumpur bor apabila pengebiran dilakukan di daerah bergaram
(garam natrium, yodium, atau bromium) dan geothermal.
Sepiolit
dalam dunia perdagangan disebut juga sebagai Fuller’s earth (America) atau
meerschaum (jerman). Sifat dari lempung ini tidak terpengaruh oleh elektrolit
yang terdapat dalam cairan, sehingga sepiolit banyak digunakan sebagai lumpur
pengeboran di daerah geothermal dan di daerah bergaram. Penggunaan sepiolit
sebagai lumpur pengeboran di daerah geothermal dapat menghemat biaya sebesar 5
– 10 % dibandingkan dengan lempung lain, dan di daerah garam dapat menghemat
biaya sampai 15 – 25%
Penggunaan
sepiolit lainnya adalah di industri keramik sebagai bahan campuran lempung agar
dapat menghasilkan sifat plastis yang diinginkan bahan perekat dalam pembuatan
bata tahan api(refratori) dan sejenisnya; bahan penyerap di industry minyak
bumi dan minyak goreng, bahan wol mineral, sebagai katalis di bidang pertanian
dan peternakan.
Lempung
asam disini hanyalah untuk membedakan dengan bentonit atau fuller’s earth yang
sudah kehilangan sifat khasnya, dan derajat keasaman tinggi(pH rendah). Sifat
lempung asam yang sangat menonjol ialah daya serap (hygroscopic) dan peluntur
(decolouring). Lempung asam sama sekali tidak memiliki sifat mengembang
sehingga lapangan penggunaannya jauh berbeda dengan bentonit dan fuller’s
earth.
Lempung
asam banyak dipakai di industry minyak bumi dan minyak goreng setelah
diaktivasi. Aktivasi tidak memerlukan banyak biaya tetapi sifat yang diharapkan
dapat terpenuhi, dan digunakan dengan hasil yang memuaskan. Dari proses
aktivasi lempung asam akan didapatkan hasil sampingan yang dipakai di industry
kimia dan obat-obatan yaitu : aluminium sulfat, gypsum, garam timbal, aluminium
silikat dan silica.
Berikut
Contoh Gambar Bentonite :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar