My Social Media

Kamus

Selasa, 16 Juli 2013

Kisah Tragis 8 Gadis Cantik yang Dihukum Mati

Kisah Tragis 8 Gadis Cantik
yang Dihukum Mati

Pertama
Gadis cantik berusia 19 tahun ini
mengalami kisah hidup yang tragis dan
membuat banyak orang menitikkan air
mata. Ren Xue dihamili oleh kekasihnya
namun kekasihnya itu tidak mau
bertanggung jawab. Tertekan oleh beban
moral, dijauhi oleh lingkungan sekitar dan
'dibuang' oleh keluarganya membuat Ren
Xue semakin putus asa.
Ren Xue yang terhimpit oleh kondisi
ekonomi kemudi an mencari pekerjaan
pada keluarga seorang manajer tambang
bermarga Ding. Ren Xue diberi pekerjaan
sebagai pelayan dan mendapatkan banyak
siksaan seperti pajak gaji yang besar dan
perlakuan yang tidak layak. Sakit hati, Ren
Xue membunuh salah satu putri keluarga
Ding dan karena itulah Ren Xue menerima
hukuman mati di usianya yang baru
menginjak 20 tahun.
Kedua
Liu Jinfeng memiliki kisah hidup yang
sangat menyakitkan. Sejak kecil Jinfeng
mendapatkan kekerasan dari ayah
kandungnya. Setelah berusia remaja, Ibu
Jinfeng menikah lagi kemudian meninggal
dunia. Pada usia 20 tahun, Jinfeng dijual
oleh ayah tirinya kepada Mr.Li. Nasib
Jinfeng semakin tak karuan setelah Mr.Li
menjual Jinfeng kapda Mr.Hu. Hu sering
menyiksanya bahkan sampai hamil dan
melahirkan pun Hu melakukan penyiksaan
sampai Jinfeng hampir meninggal dunia.
Jinfeng sudah tidak kuat menahan
penyiksaan bertubi-tubi yang dilakukan
oleh Hu. Pada suatu malam, Jinfeng
membunuh Hu dan membakar rumah
tempat mereka tinggal. Jinfeng tahu bahwa
hidupnya sudah benar-benar kacau dan
tidak ada lagi harapan untuknya. Jinfeng
kemudian divonis hukuman mati.
Ketiga
Tao Jing berusia 20 tahun dan memiliki
paras yang sangat cantik. Namun
sayangnya, hidupnya harus berakhir
karena Jing divonis hukuman mati. Jing
dimanfaatkan oleh kekasihnya untuk
membawa narkoba dalam jumlah yang
sangat besar.
Jing dihukum mati pada tahun 1991 dan
menjadi salah satu gadis termuda yang
mendapatkan vonis paling berat itu. Gadis
cantik yang seharusnya menjalani
kehidupan dengan menyenangkan itu
harus meninggal karena cinta yang
menyesatkannya.
Ke-empat
Feng memiliki nasib yang hampir sama
dengan Tao Jing. Feng mendapat vonis
hukuman mati karena perdagangan
narkoba. Feng dihukum mati pada usia 21
tahun. Feng tahu bahwa apa yang
dilakukannya salah dan dia ingin berhenti
dari kegiatan menjual narkoba namun
tidak bisa.
Feng terlanjur jatuh pada pusaran
peredaran narkoba dan nyawa Feng
terancam bila dia berhenti untuk menjadi
pengedar. Namun malang tak dapat
ditolak, nyawa Feng tetap harus melayang
karena hukuman yang diterimanya.
Kelima
Song Dan menjadi korban pelecehan
seksual oleh seorang guru sejak Song Dan
berusia 13 tahun. Tidak berhenti sampai di
situ, Song Dan juga diperkosa oleh
pamannya sendiri. Keluarga Song Dan
bukan malah menolong malah
membiarkan Song Dan dan menganggap
Song Dan sebagai aib. Song Dan disisihkan
oleh keluarganya dan akhirnya masuk ke
dalam pergaulan yang semakin merusak
Song Dan.
Song Dan menjadi pemabuk, melakukan
seks bebas. Song Dan seolah tidak peduli
akan hidupnya sendiri dan tidak peduli
dengan masa depannya lagi. Entah apa
yang ada di pikirannya, gadis cantik
berusia 18 tahun ini membunuh
kekasihnya sendiri. Tahun 2005, Song Dan
dihukum mati dan kini namanya hanya
tinggal menjadi kenangan yang
menyesakkan.
Ke-enam dan ketujuh
Lai Xiang Jian. Sama seperti Song Dan, Lai
Xiang Jian melakukan tindakan
pembunuhan yang direncanakan. Jian
membunuh suaminya sendiri, dibantu oleh
laki-laki yang menjadi selingkuhannya.
Jian divonis hukuman mati dan pada awal
tahun 1990 Jian dieksekusi dalam usia 20
tahun. Liu Yiping. Wanita yang memiliki
rambut panjang berwarna hitam ini
terbukti menggelapkan uang sebanyak
550.000 yen. China adalah negara yang
sangat keras terhadap kasus korupsi dan
tanpa perlu menghadapi banyak
persidangan, Yiping divonis hukuman
mati. Selama menunggu eksekusi mati,
Yiping menulis di buku harian tentang
perasaannya menunggu detik-detik akhir
hidupnya. Yiping di eksekusi dalam usia 23
tahun.
Kedelapan
Mungkin Liu Yu berpikir bahwa cinta sejati
haruslah di bawa sampai mati. Yu
memiliki kekasih yang sangat dicintainya,
Wang. Mereka sudah bersama sejak masih
di sekolah menengah, namun sayangnya
Yu tidak bisa melanjutkan pendidikan ke
bangku kuliah seperti Wang. Orang tua
Wang ingin Wang dan Yu putus, namun Yu
menolaknya. Putus asa dan tidak ingin
kehilangan Wang, Yu berencana untuk
membunuh Wang dan kemudian bunuh
diri.
Yu mengajak Wang menginap di hotel dan
memberinya obat tidur. Setelah itu, Yu
menusuk Wang dengan pisau hingga
meninggal dunia. Yu semakin kalut dan
akhirnya keluar untuk membeli pil tidur
lagi. Namun polisi mengetahui
tindakannya dan Yu langsung ditangkap.
Setelah melalui beberapa persidangan, Yu
divonis hukuman mati dan akhirnya
menyusul Wang ke alam baka.
Gadis-gadis ini menjalani hukuman yang
sangat berat dan mungkin mereka sendiri
takut untuk menghadapinya. Sebagian
besar dari mereka melakukan kejahatan
karena keadaan hidupnya yang sudah
berantakan dan sudah putus asa. Menjadi
korban pelecehan, dijual, diperdaya
kekasih, mereka semua bermula dari
permasalahan yang membuat mereka
melakukan kejahatan yang tak termaafkan

Always Merah Putih